Kisah Nabi Muhammad Saw Menjalankan Dakwah Sembunyi - Sembunyi Sampai Terang - Terangan
Dalam bahasan kita kali ini, kita akan membahas tentang Kisah Nabi Muhammad Saw menjalankan Dakwah pada awal - awal Islam di Makkah, mulai dari sembunyi - sembunyi sampai menjalankan dakwah secara terang - terangan. Bagaimanakah kisahnya mari kita bahas.
Nabi Muhammad Saw Menjalankan Dakwah Sembunyi - Sembunyi
Setelah turun surah Al – Muzamil kepada Nabi
Muhammad Saw, menurut para ulama surah ini adalah surah pertama yang turun
memerintahkan Nabi Muhammad Saw untuk menyampaikan wahyu yang
telah turun kepada beliau Saw.
Kisah Nabi Muhammad Saw |
Awalnya perintah dakwah itu secara sembunyi – sembunyi tidak
terang – terangan disini Nabi Muhammad Saw diperbolehkan untuk
mendakwahkan siapa saja yang terlintas dipikiran beliau, kemudian Nabi
Muhammad Saw berfikir untuk mendakwahi orang terdekat terlebih dahulu.
Orang yang paling dekat dengan Nabi Muhammad Saw adalah
Khadijah Ra istri beliau sendiri, Kemudian Rasulullah Saw menghampiri
Khadijah Ra dan menyampaikan apa yang telah di turunkan kepadanya melalui
Jibril As, Mendengar hal itu Khadijah dalam Riwayat yang shahih dikatakan tidak
ragu sedikit pun dan langsung menerima islam (dalam sejarah islam tercatat lah
bahwa Khadijah adalah Wanita pertaman yang memeluk Agama islam di zaman Nabi
Saw).
Kemudian datang setelah itu adalah orang yang terdekat dengan Nabi
Muhammad Saw juga, dari kalangan budak yang bernama Zaid ibn haritsah dia
adalah seorang budak yang pernah dibeli oleh Khadijah kemudian di hadiahkan
kepada Nabi Muhammad Saw (tentu Zaid ini memiliki kisah tersendiri,
dahulu dia adalah orang yang sangat bebas tidak terikat dengan keterbudakan,
lalu terjadilah peperangan antara sukunya dengan suku – suku lainnya sampai
akhirnya sukunya kalah dan dia menjadi budak.
Setelah berjalan beberapa tahun Haritsah (ayah Zaid) sempat
mencari tahu anaknya dicari tahu satu – persatu sampai dia mendapatkan
informasi bahwa anaknya berada di tangan salah seorang pemuka mekah bernama
Muhammad, lalu datanglah dia ke Makkah dan berbicara kepada Nabi Muhammad
Saw dia berkata “ Wahai Muhammad sesungguhnya anak saya itu tadi nya
adalah orang yang bebas bukan seorang yang terikat dengan keterbudakan bisakah
kau bebaskan dan saya tebus” kata Nabi Saw “ Silahkan saja tidak usah di tebus
asal Zaid sendiri mau” lalu Haritsah berfikir syapa yang tidak mau dibebaskan
dari keterbudakan namun ketika di tanyakan kepada Zaid dia tidak mau dibebaskan
(karena dia merasa nyaman menjadi budak Nabi Saw yang memiliki Ahlak paling
mulia)) dan Zaid pun menerima islam tanpa meragukannya sedikitpun.
Baca juga :
Baca juga :
Kemudian orang ketiga yang Nabi Muhammad Saw dakwahi adalah
sepupu beliau sendiri yang tinggal berasam beliau dia adalah Ali Bin Abi thalib (yang nantinya akan
menjadi salah seorang sahabat terbaik Khulafaur Rasyidin) dan tercatatkan dalam
sejarah bahwa Ali adalah orang yang pertama masuk Islam dari kalangan Anak –
anak karena saat itu Ali ra masih anak – anak, selanjutnya adalah anak – anak
Nabi Muhammad Saw mereka semua menerima Islam tanpa meragukannya sedikitpun.
Sedangkan dari kalangan luar rumah Nabi Saw yang pertama
kali masuk islam adalah Abu Bakar Ra,
setelah Abu Bakar menerima Islam beliau tidak tinggal diam melainkan membantu
Nabi Saw untuk menyebarkan Islam dan orang pertama yang Abu Bakar dakwahi
adalah Utsman bin Affan (yang akan
menjadi Khalifah ketiga Setelah umar bin khotob) dan Utsman pun menerima Islam
tanpa ragu, kemudian Abu Bakar Ra mendakwahi Zubair bin Awwam (beliau adalah salah satu dari 10 sahabat yang di
jamin masuk surga) kemudian dia pun menerima Islam dan mengucapkan 2 kalimat
syahadat tanpa ragu.
Dihari yang sama Abu bakar tanpa menunggu langsung
mengunjungi Saad bin Abi Waqash
untuk di dakwahi tentang islam setelah menerima penjelasan dari Abu Bakar Ra maka Saad pun bersyahadat
dan masuk Islam di tangan Abu Bakar Ra.
Juga setelah Saad bin Abi waqqash
Abu Bakar juga mendatangi Abdurahman bin
Auf dan di di dakwahi tentang islam dan di utusnya Nabi Saw, Abdurahman pun
menerima dan mengucapkat 2 kalimat syahadat di tangan Abu Bakar, tidak cukup sampai disitu setelah mendatangi Abdurahman
kemudian Abu bakar mendatangi Talhah bin Ubaidillah untuk menjelaskan
tentang islam dan diutusnya Nabi Saw dan Talhahpun menerima dan mengucapkan 2
kalimat syahadat di tangan Abu Bakar Ra.
Nabi Muhammad Saw Menjalankan Dakwah Terang - Terangan
Setelah berjalan beberapa waktu datanglah wahyu yang
memerintahkan Nabi Muhammad Saw untuk menyebarkan Islam kepada seluruh manusia
bukah hanya di mekah, Allah menjelaskan perintah ini dalam surat Al – Hijir
ayat 94 – 99 yang artinya :
Maka
sampaikanlah oleh mu wahai Muhamad secara terang – terangan apa yang di
perintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang – orang musrik (94)
Sesungguhnya kami memelihara mu dari orang yang mengolok – ngolok mu (95)
Yaitu
orang – orang yang menganggap adanya tuhan lain selain Allah maka kelak mereka
akan mendapatkan akibatnya (96)
Dan kami sungguh – sungguh mengetahui dada mu
menjadi sempit disebabkan yang mereka ucapkan (97)
Maka bertasbihlah kepada
tuhanmu dan memuji tuhanmu, dan jadilah kamu diantara orang – orang yang sujud
jadikan shalat sebagai penolong mu (98)
Serta sembahlah tuhan dan yakini apa
yang kau yakini sekarang sampai engkau meninggal dunia (99).
Karena turunnya ayat ini keesokan harinya Nabi Muhammad Saw menaiki
bukit yang bernama bukit abu kubais yang berada tidak jauh dari kabah lalu Nabi Muhammad Saw berteriak Wasob’ha dengan sangat kencang lalu seluruh orang Quraish
berkumpul didepan bukit, setelah mereka berkumpul Nabi Saw berkata “bagaimana wahai Qurais kalo seandainya aku
mengatakan kalo dibelakang bukit ini aka ada pasukan yang akan menyerang
sebentar lagi apakah kalian akan percaya ?”
maka serentak mereka mengatakan
“tentu saja karena kami tidak pernah mendapati engkau berbohong”
lalu Nabi Saw
bersabda “ketahuilah bahwasanya aku adalah utusan Allah dan di antara kedua
tangan ku ada siksaan Allah yang pedih”
Mendengar perkataan Nabi Saw itu maka
Abu Lahab (Paman Nabi Saw) berkata “kecelakaan untuk engkau wahai Muhammad
apakah engkau mengumpulkan kami hanya untuk mengatakan itu”
kemudian Abu
Lahab membubarkan semuanya dan setelah itu Istri Abu Lahab mengumpulkan ranting
– ranting pohon yang penuh dengan duri dan meletakannya di jalan yang akan di
lalui oleh Nabi Muhammad Saw.
Setelah itu Abu Lahab dan Istrinya sepakat untuk menghalangi
jalan Nabi Saw untuk berdakwah karena hal ini maka turunlah Surat Al – Lahab
ayat 1-5 yang artinya :
binasalah kedua
tangannya Abu Lahab dan dia juga akan binasa (1)
Tidak akan berguna baginya
harta yang selama ini telah dia kumpul dan yang sekarang dia usahakan (2)
Dia
pasti akan masuk kedalam neraka yang apinya bergejolak (3)
Dan istrinya yang
telah memikul ranting – ranting berduri (4)
Dan di leher mereka nanti akan ada
tali dari sabut (5).
Setelah kejadian itu Nabi Saw di suruh fokus untuk
mendakwahi kerabat terdekat dan keluarganya untuk sementara, Allah menceritakan tentang perintah
ini dalam Surah Asyu’ro ayat 214 yang artinya :
Dan beritakanlah dakwahmu wahai muhammad dimulai dari kerabat
terdekatmu.
Maka kemudian Nabi Saw mengumpulkan seluruh kerabatnya dari
keturunan Abdul Muthalib (kakek beliau) dirumah beliau, sebelum beliau
berbicara lalu Abu Lahab berkata “wahai
Muhammad kalo seandainya engkau mengumpulkan kami untuk menyampaikan lagi agama
mu yang telah engkau sampaikan di bukit abi kubais beberapa hari yang lalu,
maka janganlah engkau bicara”.
Mendengar hal itu Nabi Saw menunda untuk
mendakwahi kerabatnya tersebut. Dalam beberapa waktu berikutnya Nabi Saw
kembali mengundang kerabat – kerabatnya untuk makan dirumahnya kecuali Abu
Lahab dan istrinya, kemudian Nabi Saw berdakwah dan dari dakwah itu dihasilkan
salah satu tante beliau yang bernama Sofyah binti Abdul Muthalib masuk islam
dan Sofyah ini merupakan ibu dari Zubair bin Awwam.
Setelah hari itu dakwah islam semakin menyebar dan mulai
banyak yang menerima islam, dan yang paling banyak datang dari golongan orang
miskin, di antara orang – orang yang masuk islam dan yang terkenal adalah kisah
Yasir dan Sumayah mereka adalah budak dari Abu Jahal.
Karena setiap budak yang masuk Islam selalu di siksa oleh
tuannya yang kafir, maka Abu Bakar R.a berinisiatip untuk memberitakan Islam dan
menantang kekejaman orang – orang kafir tersebut.
Saat itu Abu Bakar R.a pergi kedepan
Kabah dan membaca Ayat Qur’an yang sudah dia hafal, melihat hal tersebut orang
kafir mendatangi Abu Bakar R.a dan memukulinya hingga berlumuran darah setiap ayat
yang beliau baca beliau menerima pukulan demi pukulan yang sangat keras yang
mengakibatkan darah bercucuran dari tubuh dan wajahnya.
Kemudian Abdulah Bin Masud ia adalah salah seorang sahabat
yang lain, beliau juga mengikuti cara Abu Bakar untuk mengiklankan keislamannya dengan
membaca surah Ar-rahman di depan kabah dan dia pun dipukuli oleh orang kafir.
Saat Nabi Saw melihat kejadian itu, Nabi Saw pun berkata “ apa yang kau
lakukan Abdullah bin masud untuk apa kau menyusahkan dirimu dengan dipukuli
seperti itu”
Kemudian Abdulah bin masud mengatakan “bila engkau kehendaki aku
melakukan ini, maka aku akan melakukannya lagi esok hari wahai Rasulallah”.
Nabi Muhammad Saw Dalam Perlindungan Abu Thalib
Pada saat dakwah mulai gencar dilaksanakan maka para pemuka
Quraish tidak dapat menerima lagi perlakuan para sahabat yang terus menerus
berdakwah dan mencaci maki tuhan – tuhan mereka.
Pada saat itu mereka
masih belum berani menggangu Nabi Muhammad Saw dan para Sahabat karena pada saat itu
yang menjadi penolong utama Nabi Muhammad Saw adalah paman beliau Abu Thalib.
Maka
kemudian para pemuka Quraish pun bersepakat untuk mendatangi Abu Thalib dan
berkata “wahai Abu thalib Ponakan anda sangat menggangu kami, sementara dia
berada di dalam naungan anda kami minta biarkan kami mengadilinya atau engkau
menghentikannya”
Mendengar hal itu Abu Thalib lalu berkata “tidak mungkin dia adalah ponakan ku
sama seperti anak ku siapa yang menggangunya maka dia menggangu ku”.
Mendengar jawaban seperti itu maka berpencarlah para pemuka Quraish itu, namun karena
Nabi Muhammad Saw dan para Sahabat semakin gencar berdakwah dan membuat para pemuka
tersebut marah akhirnya mereka kembali menemui Abu Thalib dan mengatakan hal
yang sama dengan sebelumnya.
Karena melihat keadaan semakin memanas, Abu
thalib pun mendatangi Nabi Muhammad Saw seraya berkata “wahai keponakanku sesungguhnya
kaummu ini mengeluhkan ulahmu ini dalam berdakwah apa yang sedang kau
sampaikan, aku ingin solusi jangan sampai masalah ini menjadi semakin membesar”.
Lalu Nabi Muhammad Saw berkata “Demi Allah paman ku bila seanndainya mereka meletakan
ditangan kanan ku matahari dan mereka meletakan bulan di tangan kiriku agar aku
meninggalkan dakwah ini maka aku akan tetap melakukannya”.
Melihat tekad Nabi
Saw seperti itu kemudian Abu thalib berkata “Demi Allah kamipun akan menolong
kamu walaupun engkau mencaci maki tuhan – tuhan kami sampaikan saja apa yang
kau inginkan” mendengar perkataan seperti itu maka Nabi Muhammad Saw dan sahabatnya
semakin gencar untuk melakukan dakwah.
Sekali lagi para pemuka Quraish semakin tidak sabar karena
melihat Islam semakin tersebar maka mereka mencoba menyempitkan jalan Nabi Saw
untuk berdakwah dengan mencoba merayu Abu thalib.
Pada waktu itu para pemuka
Quraish tersebut membawa seorang anak muda yang sebaya dengan Nabi Saw dan
memiliki kelebihan yang banyak dan berkata kepada Abu thalib “ambilah anak ini sebagai
anakmu untuk menggantikan posisinya muhammad dan serahkan muhammad kepada kami”.
Mendengar perkataan seperti itu Abu thalib berkata “kalian ini sangat aneh, kalian memberikan anak kalian
untuk ku asuh dan aku harus memberikan anakku untuk kalian sembelih” setelah berkata seperti itu Abu
thalib pun menolak permintaan mereka dengan tegas.
Mendengar jawaban itu para pemuka Quraispun semakin
bertambah geram dan akhirnya mereka sepakat untuk melakukan 2 hal :
Yang pertama : mengajak Nabi Saw secara langsung untuk
berdebat dengan cara mengutus salah seorang dari mereka yang memiliki
kecerdasan dalam segala hal yang bernama Al-walid ibn mugirah, dalam sebuah
riwayat yang shaheh Al-walid berkata kepada Nabi Muahammad Saw :
“hai muhammad apa yang telah engkau lakukan dan apa yang engkau
dakwahkan ini, engkau telah memecahkan kaum dan telah menyalahkan orangtua kami
karena menyembah berhala juga mencaci maki sesembahan kami jika permasalahan ini
disebabkan karena engkau sakit maka kami akan kumpulkan harta – harta kami untuk mendatangkan tabib terbaik untuk menyembuhkan mu, bila karena engkau
ingin menjadi kaya maka kami akan kumpulkan harta semampu kami agar engkau
menjadi orang yang paling kaya di antara kami, bila Karena engkau menginginkan
kehormatan maka kami akan menyanjungmu karena engkau adalah tokoh kami, bila
karena engkau ingin menjadi raja maka kami akn nobatkan engkau menjadi raja
kami, bila karena wanita maka kami akan nikahkan engkau dengan wanita tercantik
sesuai pilihan mu”
Dan setelah ucapan Al-walid yang panjang lebar seperti
itu Nabi Saw hanya terdian tidak menanggapinya lalu berkata “apakah engkau
sudah selesai wahai walid” dan walidpun menunggu jawaban dari Nabi Saw lalu
Nabi Saw berkata dengarkan baik – baik wahai wallid dan membacakan Surat
Al-fusilat ayat 1-54 yang penjelasnnya seperti ini :
"Ha Mim
Diturunkan dari tuhan yang maha pemurah dan maha penyayang
Kitab yang dijelaskan ayat – ayat dalam Bahasa arab, yang membawa berita
gembira dan membawa peringatan tetapi kebanyakan mereka berpaling.
Lalu mereka
berkata hati kami bereda dalam tutupan yang menutupinya apa yang kamu seru
kepadanya dan telinga kami ada penyumbatnya dan di antara kami dan engkau hai
muhammad ada dinding pemisah.
maka bekerjalah kamu sesungguhnya kami pun akan bekerja
katakanlah hai muhammad kepada mereka bahwasanya aku (muhammad) juga manusia
sama seperti kalian, yang diwahyukan kepadaku bahwasanya tuhan kalian adalah
tuhan yang maha esa yaitu Allah.
Maka teteaplah berada dijalan yang lurus
menuju kepadanya dan mohonlah ampun kepadanya dan kecelakaan besarlah bagi
orang – orang yang mempersekutukannya.
Yaitu orang – orang yang tidak menunaikan
Zakat dan mereka kafir akan adanya kehidupan akhirat.
Sesungguhnya orang – orang
yang beramal shaleh yakin kepada Allah dan mengikuti Aturan Allah mereka
mendapatkan pahala yang tidak putus – putus.
Katakanlah wahai muhammad sekali
lagi kepada mereka sesungguhnya patutkah kalian kafir kepada Allah yang telah
menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu – sekutu baginya.
Yang
bersifat demikian adalah rab semesta alam dan dia menciptakam di dalam bumi itu
gunung – gunung yang kokoh dan dia menentukan didalamnya kadar makanan
penghuninya dalam empat masa.
Kemudian dia menuju kepenciptaan langit dan
langit itu masih merupakan asap.
Dan dia Allah berkata kepada langit dan bumi
datanglah kepadaku dengan perintahku dengan suka atau dengan terpaksa.
Kemudian
langit dan bumi berkata kami datang dengan suka hati maka dia (Allah)
menjadikannya 7 langit dalam dua masa pula dia mewahyukan kepada tiap – tiap
langit urusannya dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang – bintang yang
cemerlang dan kami memeliharany dengan sebaik – baiknya demikianlah ketentuan
tuhan yang maha perkasa,
Jika mereka berpaling tidak mau beriman dari Allah
yang menciptakan langit dan bumi serta tidak beriman kepada rissalallah mu hai
muhammad katakanlah kepada mereka aku Allah telah memperingatinya dengan petir yang
menimpah kaum ad dan samud.
Baru sampai 13 ayat yang Nabi Saw bacakan di atas Al-walid
ketakutan dan berenjak dari tempat duduknya kemudian menutup mulut Nabi Saw
lalu mengucapkan kalimat :
“ aku memohon kepadamu hai Muhammad atas nama Allah
janganlah engkau putus hubungan kerabatmu”,
Setelah mengatakan hal itu Al –
walid kembali duduk dan mendengarkan nabi Saw melanjutkan membaca ayat sampai habis
54 ayat.
Setelah selesai membacakan ayat – ayat tersebut kemudian Nabi Saw
berkata “ wahai walid ini yang saya miliki” dan kemudian Al-walid pun berdiri
dan bergegas pergi menuju darul najwah tempat orang – orang Qurais kumpul.
Sesampainya
di darul najwah walid berkata kepada orang – orang Quraish :
“Demi Allah aku telah mendengarkan perkataan yang belum pernah aku
dengar sebelumnya, ketahuilah semua perkataannya muhammad itu sangat indah juga
sangat jelas, perkataannya sangat tinggi sungguh perkataan terbaik yang dia
ucapkan itu sudah ada buahnya dan perkataanya yang paling sederhana telah
mencukupi dan pastinya perkataannya akan menang dan tidak terkalahkan”.
Mendengar hal itu orang – orang Qurais serentak berkata “Wahai walid apakah engkau telah meninggalkan agama nenek moyang mu dan sekarang
telah beriman kepada Muhammad”.
Walid menjawab “Demi Allah tidak tetapi aku
belum pernah mendengar perkataan seperti itu”.
Orang – orang Qurais lalu berkata
“ mungkin itu syair – syair saja yang dia sampaikan”.
Walid menanggapi dan
berkata “Demi Allah tidak seorangpun dari kalian lebih tahu dari syair – syair
dan aku tau yang muhammad sampaikan bukan syair”.
Lalu orang – orang Qurais
berkata lagi “kalo begitu mungkin Muhammad itu seorang peramal dan penyamun”.
Walid mengatakan “aku juga orang yang paling pintar dan paling mengetahui peramal
dan penyamun kalian mengetahui hal itu dan tidak ada sedikitpun sifat peramal
dan penyamun dari muhammad”.
Lalu orang
Quraish berkata lagi “kalo begitu mungkin dia kerasukan jin” walid mengatakan
“aku lebih tau ciri – ciri orang yang kerasukan setan atau orang gila dan tidak
sedikitpun ciri – ciri itu dari muhammad”
Kemudian Qurais berkata kembali “
kalo begitu dia penyihir” Al- walid menjawab “aku sangat tahu dan kenal
penyihir – penyihir tidak ada sedikitpun dari muhammad”
Lalu meraka berkata
“engkau telah membuat kami bingung walid, lalu apa yang harus kami katakan tentang muhammad” lalu walid memberika saran untuk meraka dan berkata “yang
pertama kalian ikuti dia karena ucapannya benar”.
Mereka menjawab “tidak
mungkin kami meninggalkan agama nenek moyang kami” Al-walid kemudian memberikan
saran kedua “biarkan dia berdakwah kepada syapapun bila dia benar dan diikuti
oleh banyak orang dan menjadi termuliakan maka kalian juga akan termuliakan
karena dia juga dari suku kalian dan bila dia dibunuh oleh salah seorang yang
dia dakwahi maka itu adalah tujuan kalian”
Mereka menjawab “demi Allah kami
tidak setuju semuanya” Al-walid lalu bingung dengan keadaan kaumnya lalu
berkata “kalau kalian tidak mau juga maka katakanlah ia penyihir karena itu
paling dekat dengan keadaannya”.
Dengan
begitu cara pertama yang dilakukan oleh orang – orang Qurais itu mengalami
kegagalan.
Cara Yang kedua : Menyiksa dan membunuh Nabi Muhammad Saw, dan mulai saat
itu orang – orang Qurais bersepakat untuk menyiksa dan membunuh Nabi Muhammad Saw dan
para sahabat. dimulai dari mencaci maki Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya.
Setiap
kali bertemu Nabi Saw didepan kabah mereka selalu mencaci maki Nabi Saw dengan
berbagai macam cacian tetapi Nabi Saw tetap bersabar, sampai suatu hari Nabi
Saw sudah tidak bisa menahan sabar, lalu Nabi Saw berkata “ wahai Qurais aku
akan memerangi kalian sampai kalian semua terbunuh”.
Mendengar perkataan Nabi
Saw yang tegas seperti itu tiba – tiba saja orang – orang Qurais yang tadi
mencaci maki Nabi Saw menghampiri Nabi Saw dan berkata “ wahai Muhammad maafkanlah
kami, kami tidak bermaksud sampai masalah ini terjadi”. Setelah itu Nabi Saw pergi
meninggalkan mereka kemudianmereka duduk didepan kabah beramai – ramai dan
saling menghardik satu sama lainya.
Kemudian keesokan harinya ketika Melihat Nabi Muhmmad Saw sedang tawaf
mereka semua langsung mengeroyoki Nabi Muhammad Saw sambil berkata “apakah engkau yang
mengancam kami dengan peperangan kemarin”.
Karena jumlah mereka lebih banyak
maka Nabi Saw pun terpojok. Melihat keadaan tersebut anak Nabi Saw yang bernama
Fatimah mencoba membela, karena tidak bisa membantu akhirnya Fatimah berlari
mendatangi Abu Bakar Ra dan menceritakan keadaan Nabi Saw lalu Abu bakar pun
berlari untuk membela sampai Nabi Muhammad Saw terlepas dari mereka.
Kemudian Abubakar berteriak dengan keras dan berkata “apakah kalian ingin membunuh orang yang
hanya mengatakan tuhanku allah, apa alasannya dia hanya mengatakan tuhan ku
Allah dan tuhan kalian juga Allah hanya saja kalian dilarang untuk menyembah
berhala”. Mendengar hal demikian orang - orang Quraisy itu akhirnya pergi meninggalkan Nabi Muhammad Saw dan Abu Bakar Di depan Kabbah.
Demikianlah kisah Nabi Muhammad Saw menjalankan Dakwah Islam, mulai dari sembunyi - sembunyi hingga terang-terangan.
Semoga dapat menjadi pelajaran yang baik untuk kita. Jika artikel ini bermanfaat bantu untuk like, +1, dan share yah sahabat.
BERLANGGANAN ARTIKEL BLOG INI
ConversionConversion EmoticonEmoticon