Kisah Sahabat Nabi Muhammad Saw Sang Penghuni Langit Uwais Al - Qarni
Sosok Sahabat Nabi Saw Sang Penghuni Langit
Pada zaman Rasulullah Saw, ada seorang Sahabat Nabi Muhammad Saw bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang dan panjang, berparas tampan, kulitnya kemerah - merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al-Quran dan selalu menangis ketika membaca ayat - ayat tentang neraka, pakaian yang ia miliki hanya 2 buah dan itu pun sudah lusuh yang satu untuk penutup badan dan satunya untuk selendang.
Lingkungannya tidak ada yang mempedulikannya, ia tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit, dan apabila dia bersumpah atas nama Allah maka pasti akan terkabul, dan pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil dan di minta untuk masuk kesurga, dia justri dipanggil agar berhenti dahulu dan disurut memberi syafaat, ternyata Allah memberikan izin dirinya untuk memberi syafaat sejumlah qobilah dan robiah.
Sahabat Nabi Muhammad Saw Sang Penghuni Langit |
Sahabat Nabi Muhammad Saw ini bernama Uwais Al Qarni dia adalah sahabat nabi muhammad saw yang miskin dan tidak dikenal oleh banyak orang, banyak orang yang suka menertawakan, mengolok - ngolok dan menuduhnya seorang tukang bujuk, tukang mencuri serta berbagai macam umpatan dan penghinaan lainnya.
Kisah Hidup Sahabat Nabi Muhammad Saw Uwais Al Qarni
Pada Suatu hari ada seorang Fuqoha (seorang ahli fiqih) dan negeri Kuffah yang memberikan 2 helai pakaian untuknya sebagai hadiah karena telah menemaninya untuk mengobrol, namun uwais menolak dan mengembalikannya kembali kepada Fuqoha Tersebut seraya berkata " aku khawatir nanti orang - orang menuduhku membujuk ataupun mencuri untuk mendapatkan pakaian ini".
Sahabat Nabi Muhammad Saw ini sudah lama menjadi seorang yatim, tidak mempunyai keluarga kecuali ibu kandungnya yang telah tua renta dan lumpuh dengan penglihatan yang kabur, untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan ibunya uwais bekerja sebagai gembala kambing.
Upah yang diterimanya hanya cukup untuk mencukupi biaya kehidupan sehari - hari bersama ibunya, dan apabila dia memiliki uang lebih maka dia selalu menggunakannya untuk membantu tetangganya yang mengalami kesulitan dan serba kekurangan seperti dirinya.
Kesibukannya bekerja mengembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidaklah menurunkan semangatnya untuk beribadah, bahkan dia selalu melaksanakan puasa sunnah pada siang hari dan tidak pernah tertinggal melaksanakan shalat malam dan bermunajat kepada Allah Swt.
Uwais Al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri yaman mendengar seruan Rasulullah Saw. yang menyerukan untuk menyembah Allah Swt, Tuhan yang maha Esa, yang tidak ada sekutu baginya. Islam mendidik setiap pemeluknya agar berahlak luhur, peraturan yang terdapat pada agama Islam lah yang telah menggerakan hati Uwais untuk Memeluk Islam.
Baca Juga : Kisah Masuk Islamnya Khalifah Umar Bin Khatab
Kisah Sahabat Nabi Saw Sang Penghuni Langit Bag 2
Baca Juga : Kisah Masuk Islamnya Khalifah Umar Bin Khatab
Kisah Sahabat Nabi Saw Sang Penghuni Langit Bag 2
Tidak memerlukan waktu yang lama untuknya memeluk Islam, hanya mendengar seruan Rasulullah Saw dan mendengan isi dari Islam dia langsung memeluk Islam. pada masa itu banyak tetangganya yang sudah memeluk Islam pergi menuju ke Madinah untuk bertemu dan belajar langsung dari Rasulullah Saw, dan setiap kali tetangganya kembali dari Madinah mereka selalu menerapkan apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw.
Melihat hal itu Uwais selalu merasa sedih karena belum bisa untuk pergi ke Madinah dan bertemu dengan Rasulullah Saw, kecintaannya kepada Rasulullah Saw menumbuhkan kerinduan yang sangat kuat untuk bertemu dengan Rasulullah Saw, tapi apalah yang dapat dia lakukan dia belum memiliki uang yang cukup untuk bekal perjalanan kesana terlebih lagi Ibu nya yang sakit parah tidak dapat dia tinggalkan sendirian.
Sampai suatu saat Uwais Al-Qarni ini mendengar berita bahwa kaum muslimin mengalami kekalahan telak pada saat perang Uhud dan mengakibatkan Rasulullah Saw mengalami luka dan mengalami patah pada gigi beliau karena dilempar batu oleh musuh - musunya,
Uwais pun memukul giginya dengan batu hingga patah sebagai bukti kecintaannya kepada Rasulullah Saw, sekalipun dia belum pernah mengunjungi Rasulullah di Madinah.
Perjalanan Sahabat Nabi Muhammad Saw Uwais Al - Qarni Menuju Madinah
Hari berganti hari dan musimpun terus berganti, dan kerinduan Uwais kepada Rasulullah Saw semakin tak terbendung dan membuat hasrat untuk bertemu dengan Rasulullah Saw, Akhirnya uwais merenungkan diri dan bertanya kepada dirinya kapankah dia bisa mendatangi Rasulullah Saw dan memandang wajah beliau dari dekat.
Namun Uwais berfikir tentang ibunya yang sedang sakit dia tidak mungkin untuk meninggalkan ibunya sendirian, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan ingin berjumpa dengan Rasulullah Saw.
Dan sampai pada suatu hari Uwais memberanikan diri untuk mendekati ibunya dan meminta izin untuk pergi kemadinah untuk mengunjungi Rasulullah Saw, sang ibu walaupun dia sudah uzur merasa terharu mendengar permohonan anaknya itu, sang ibu memaklumi keinginan Uwais dan berkata " pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi Rasulullah Saw di rumahnya, dan bila telah berjumpa segeralah kembali pulang".
Dengan rasa gembira Sahabat Nabi Muhammad Saw ini berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan untuk ibunya yang akan dia tinggalkan untuk beberapa saat, Uwais pun menitipkan ibunya kepada tetangganya untuk dirawat selama dia pergi kemadinah.
Sesudah berpamitan sambil mencium ibunya, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih 4 ratus kilo meter dari yaman. medan yang sangat sulit dan ganas pun ia lalui, tak perduli dengan penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkannya dan begitu panas di sianh hari, serta begitu dingin pada malam hari, semuanya dia lalui demi dapat bertemu dengan Rasulullah Saw.
Setelah melalui jalan yang panjang tibalah Uwais Al - Qarni di Madinah, tanpa menunggu waktu lama diapun bergegas menuju kerumah Rasulullah Saw, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam, tidak lama kemudian keluarlah Sayyidina Asyah R.a, sambil menjawab salam Uwais.
Segeralah Uwais Menanyakan tentang Rasulullah Saw kepada Aisyah R.a, namun pada saat itu Rasulullah Saw sedang tidak ada dirumah beliau sedang berada di medan perang, betapa kecewanya hati Uwais dari jauh datang untuk berjumpa dengan Rasulullah Saw tetapi beliau tidak ada dirumah.
Saat itu dalam hati Uwais Al - qarni bergejolak perasaan ingin menunggu kedatangan Rasulullah Saw dari medan perang, tetapi dia tidak tau pasti kapan beliau akan pulang ? sedangkan masih teringat di telinganya pesan dari ibunya yang sudah tua dan sakit - sakitan itu agar dia segera pulang setelah sampai di Madinah.
Karena Ketaatan kepada ibunya akhirnya Uwais memutuskan untuk pulang kembali ke yaman untuk mengurus ibunya, dan dia hanya menitipkan salam untuk Rasulullah Saw kepada Aisyah R.a, lalu dia berjalan kembali pulang ke Yaman.
Namun setalah beberapa hari Uwais kembali menuju yaman Rasulullah Saw pun kembali dari medan perang dan hal pertama yang Rasulullah Saw tanyakan adalah tentang orang yang mencarinya, Rasulullah Saw menjelaskan bahwa Sahabat yang datang itu merupakan anak yang taat kepada ibunya.
Rasulullah Saw juga mengatakan bahwa dia adalah seorang penghuni langit dan sangat terkenal dilangit mendengar hal itu Aisyah R.a dan para sahabat yang lain tertegun, menurut informasi dari Aisyah R.a bahwa memang benar ada orang yang mencari beliau dan tidak lama kembali ke yaman karena ibunya yang sudah tua sedang sakit dan butuh perawatan, kemudian Rasulullah Saw pun bersabda "Kalau kalian ingin berjumpa dengannya (Uwais Al-Qarni), perhatikanlah dia memiliki tanda putih di tengah - tengah telapak tangannya."
Bahkan Rasulullah Saw Menyarnkan Sahabat Umar Bin Khatab Dan sahabat Ali R.a lainnya untuk meminta di doakan olehnya jika bertemu dengan Uwais Pada suatu hari nanti, karena doa yang dia panjatkan senantiasa di kabulkan oleh Allah Swt dan merupakan seorang penghuni langit
Namun Uwais berfikir tentang ibunya yang sedang sakit dia tidak mungkin untuk meninggalkan ibunya sendirian, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan ingin berjumpa dengan Rasulullah Saw.
Dan sampai pada suatu hari Uwais memberanikan diri untuk mendekati ibunya dan meminta izin untuk pergi kemadinah untuk mengunjungi Rasulullah Saw, sang ibu walaupun dia sudah uzur merasa terharu mendengar permohonan anaknya itu, sang ibu memaklumi keinginan Uwais dan berkata " pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi Rasulullah Saw di rumahnya, dan bila telah berjumpa segeralah kembali pulang".
Dengan rasa gembira Sahabat Nabi Muhammad Saw ini berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan untuk ibunya yang akan dia tinggalkan untuk beberapa saat, Uwais pun menitipkan ibunya kepada tetangganya untuk dirawat selama dia pergi kemadinah.
Sesudah berpamitan sambil mencium ibunya, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih 4 ratus kilo meter dari yaman. medan yang sangat sulit dan ganas pun ia lalui, tak perduli dengan penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkannya dan begitu panas di sianh hari, serta begitu dingin pada malam hari, semuanya dia lalui demi dapat bertemu dengan Rasulullah Saw.
Setelah melalui jalan yang panjang tibalah Uwais Al - Qarni di Madinah, tanpa menunggu waktu lama diapun bergegas menuju kerumah Rasulullah Saw, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam, tidak lama kemudian keluarlah Sayyidina Asyah R.a, sambil menjawab salam Uwais.
Segeralah Uwais Menanyakan tentang Rasulullah Saw kepada Aisyah R.a, namun pada saat itu Rasulullah Saw sedang tidak ada dirumah beliau sedang berada di medan perang, betapa kecewanya hati Uwais dari jauh datang untuk berjumpa dengan Rasulullah Saw tetapi beliau tidak ada dirumah.
Saat itu dalam hati Uwais Al - qarni bergejolak perasaan ingin menunggu kedatangan Rasulullah Saw dari medan perang, tetapi dia tidak tau pasti kapan beliau akan pulang ? sedangkan masih teringat di telinganya pesan dari ibunya yang sudah tua dan sakit - sakitan itu agar dia segera pulang setelah sampai di Madinah.
Karena Ketaatan kepada ibunya akhirnya Uwais memutuskan untuk pulang kembali ke yaman untuk mengurus ibunya, dan dia hanya menitipkan salam untuk Rasulullah Saw kepada Aisyah R.a, lalu dia berjalan kembali pulang ke Yaman.
Namun setalah beberapa hari Uwais kembali menuju yaman Rasulullah Saw pun kembali dari medan perang dan hal pertama yang Rasulullah Saw tanyakan adalah tentang orang yang mencarinya, Rasulullah Saw menjelaskan bahwa Sahabat yang datang itu merupakan anak yang taat kepada ibunya.
Rasulullah Saw juga mengatakan bahwa dia adalah seorang penghuni langit dan sangat terkenal dilangit mendengar hal itu Aisyah R.a dan para sahabat yang lain tertegun, menurut informasi dari Aisyah R.a bahwa memang benar ada orang yang mencari beliau dan tidak lama kembali ke yaman karena ibunya yang sudah tua sedang sakit dan butuh perawatan, kemudian Rasulullah Saw pun bersabda "Kalau kalian ingin berjumpa dengannya (Uwais Al-Qarni), perhatikanlah dia memiliki tanda putih di tengah - tengah telapak tangannya."
Bahkan Rasulullah Saw Menyarnkan Sahabat Umar Bin Khatab Dan sahabat Ali R.a lainnya untuk meminta di doakan olehnya jika bertemu dengan Uwais Pada suatu hari nanti, karena doa yang dia panjatkan senantiasa di kabulkan oleh Allah Swt dan merupakan seorang penghuni langit
Sampai disini dulu kisah Sahabat Nabi Muhammad Saw yang seorang penghuni langit, kisah ini akan kita lanjutkan pada bagian kedua di artikel selanjutnya karena kisahnya sangat panjang dan pantas untuk kita ketahui agar menjadi pelajaran berharga untuk kita pelajari.
Dibagian kedua nanti kita akan membahas tentang perjalanan hidup Sahabat Nabi Muhammad Saw ini sampai beliau meninggal dan di kuburkan langsung oleh ribuan malaikat, penasaran dengan kisahnya tunggu artikel selanjutnya.
Semoga kisah ini dapat menjadi pelajaran untuk kita sebagai umat Rasulullah Saw, dan semoga kita selalu senantiasa ingin belajar dari para sahabat beliau, thanks for visit and read this article. See you
Dibagian kedua nanti kita akan membahas tentang perjalanan hidup Sahabat Nabi Muhammad Saw ini sampai beliau meninggal dan di kuburkan langsung oleh ribuan malaikat, penasaran dengan kisahnya tunggu artikel selanjutnya.
Semoga kisah ini dapat menjadi pelajaran untuk kita sebagai umat Rasulullah Saw, dan semoga kita selalu senantiasa ingin belajar dari para sahabat beliau, thanks for visit and read this article. See you
BERLANGGANAN ARTIKEL BLOG INI
ConversionConversion EmoticonEmoticon