Kisah Wafatnya Sahabat Nabi Muhammad Saw Khalifah Umar Bin Khatab
Hallo !! sahabat kembali lagi dalam blog yang khusus untuk membahas kisah Nabi Muhammad dan Sahabat - sahabatnya, dan dalam artikel kali ini kita akan membahas kisah wafat nya khalifah Umar bin Khatab R.a, dan menurut riwayat beliau meninggal karena di bunuh oleh seorang budak yang bernama Abu Lulu'a (Fairuz), mari kita bahas kisah nya dibawah ini.
Sahabat Nabi Muhammad Saw Umar Bin Khatab Meninggal Dibunuh
Pada masa kepemimpinan khalifah Umar bin Khatab, beliau berhasil membuat persia bertekuk lutut di tangan Islam karena kekalahan itu banyak dari orang - orang persia yang menjadi budak kaum muslimin dan hidup bersama di kota madinah.
Beberapa dari budak persia tersebut masih menyimpan dendam kepada kaum muslimin salah satunya adalah seorang budak bernama Abu lulu'ah (Fairuz), namun untuk menutupi rasa dendamnya kepada kaum muslimin dia sempat bergabung dengan kaum muslimin, sambil menunggu waktu yang tepat untuk dia bisa membalas dendam kepada Khalifah Umar Bin Khatab.
Khalifah Umar Bin Khatab |
Sampai pada suatu saat, tepatnya pada hari rabu, 25 Dzulhijah tahun 23 H/633M, pada saat Sahabat Nabi Muhammad Saw Umar bin Khatab akan memimpin shalat shubuh dia bersebunyi di balik mimbar dan menusuk Khalifah Umar bin Khatab dengan tombak yang telah dilumuri oleh racun.
Setelah kejadian tersebut Umar pun jatuh dan tidak sadarkan diri karena efek dari racun yang masuk kedalam tubuhnya, hal ini membuat para sahabat kaget dan membawa umar pulang kerumahnya.
Seiring terbitnya matahari pagi, berita meninggalnya Umar pun tersebar ke seantero Madinah, penduduk penasaran ingin mengetahui lebih jelas mengenai kejadian yang sangat mengejutkan itu, bahkan para pemuka dari masing - masing kabilah segera berkumpul di halaman rumah Umar untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
Baca Juga :
Baca Juga :
Salah seorang sahabat nabi Saw Abdullah ibn Abbas mengungkapkan" Aku masih berada ditempat umar dan dia belum sadarkan diri hingga matahari terbit. setelah siuman, sambil berbaring ia bertanya : "apakah orang - orang sudah shalat ?". "Sudah" Jawab Abdullah Ibn Abbas.
Setelah itu Umar memerintahkan Abdullah Ibn Abbas untuk mencari tahu orang yang telah menusuknya. aku segera keluar dan menemui para pemuka kabilah, "saudara - saudaraku," kata Abdullah ibn Abbas, "Amirul Mukminin ingin mengetahui apakah peristiwa ini merupakan konspirasi kalian?".
Mendengar hal itu para pemuka kabilah itu menjadi kecut, dan serentak berkata "Semoga Allah melindungi kami, kami tidak tahu, mana mungkin itu akan terjadi, jika kami tahu pasti kami bersedia menabusnya dengan nyawa kami atau anak - anak kami".
"Lalu syapa yang menikam Amirul Mukminin?" tanya Abdullah Ibn Abbas "Ia ditikam oleh musuh Allah Abu Lulu'ah budak mughirah bin Syu'bah," jawab para pemuka kabilah itu.
Mendengar jawaban itu Abdullah Ibn Abbas kembali kedalam rumah Khalifah Umar bin Khatab dan menyampaikan kabar orang yang telah menikamnya. "Alhamdullilah Aku tidak dibunuh oleh seorang musli, tidak mungkin orang Arab akan membunuhku," Kata Khalifah Umar.
Kemudian Khalifah Umar bin Khatab R.a menangis. Umar R.a berkata "Demi Allah, Jika aku dapat meninggalkan dunia ini tanpa ada perkara yang memberatkanku dan tak ada apa - apa untukku, maka aku akan bahagia."
Lalu Abdullah ibn Abbas R.a berkata "ya Amirul Mukminin, Rasulullah Saw meninggalkan dunia ini dan dia merasa bahagia dengan mu, tidak ada dua orang Muslim yang berselisih berkenaan dengan kekhalifahanmu, setiap orang bahagia dengan kekhalifahanmu."
Khalifah Umar R.a berkata "Aku tahu itu, tapi kekhalifahan ini membuatku khawatir. wahai Abdullah, dudukan aku". kemudian Abdullah mendudukan umar R.a lalu umar memegang bahu Abdullah dan berkata "wahai Abdullah, maukah kau bersaksi untukku di hari kiamat nanti".
Abdullah Ibn Abbas pun menjawab "Aku akan bersaksi untukmu di hari kiamat nanti wahai umar". kemudian umar berbaring dipangkuan putranya, Abdullah ibn Umar. dia berkata kepadanya "tempatkan pipiku dilantai".
Abdullah Ibn Umar berkata "kenapa Ayah?" sembari mengecup kening umar, dan menenpatkan pipinya dilantai. kemudian Umar R.a berkata "Jika aku ditakdirkan berada di surga, maka bantal surga lebih lembut dari pada pahamu, dan jika aku ditakdirkan masuk neraka, maka kau tidak menginginkan seorang penghuni neraka berada di atas pahamu".
Selain itu Umar juga berpesan kepada anaknya agar menjual benda - benda yang dimiliki untuk melunasi hutang - hutangnya, sebab dia tiak ingin meninggalkan dunia dengan membawa kewajiban yang belum di selesaikan.
Kemudian Umar R.a memberitahu anggota keluarganya "lembut - lembutlah dalam mengkafaniku karena jika Allah menakdirkan ku surga, maka Allah akan memberikanku yang lebih baik daripada ini, dan jika Allah menakdirkan neraka untukku, maka Allah akan mencabut ku dari semua ini. berlembutlah dalam menggali kuburku, karena jika Allah menakdirkan surga untukku, maka dia akan meluaskan Kuburku, dan jika Allah menakdirkan neraka untukku, maka kubur itu akan menghimpitku".
Kemudian Umar Berkata kepada anaknya, yaitu Abdullah Ibn Umar " Ya Abdullah pergilah dan tanyakan kepada Aisyiah R.a, apakah aku boleh dimakamkan disebelah Rasulullah Saw dan Abu Bakar R.a?".
Lalu pergilah Abdullah ibn Umar R.a, dia mengetuk pintu rumah Aisyiah R.a kemudian masuk. ternyata ketika dia masuk menemukan Aisyiah R.a sedang menangis, dan dia memberikan salam padanya kemudian bertanya kepada Aisyiah R.a "Ayahku menyuruhku menanyakan kepada mu apakah beliau boleh dikuburkan di sebelah Rasulullah Saw dan Abu Bakar R.a, apakah engkau mengizinkannya?".
Aisyiah R.a berkat "Aku sudah memesan tempat itu untuk diriku, karena Rasulullah Saw adalah suamiku dan Abu Bakar adalah Ayahku, tapi aku akan memberikannya kepada Umar". dan riwayatnya menyebutkan ketika Abdullah datang, Umar sedang berbaring dan dia berkata "dudukan Aku." kemudian mereka mendudukannya, lalu Abdullah memasuki ruangannya dan berkata " Wahai Ayahku, Keinginanmu dikabulkan oleh Aisyiah R.a".
Kemudian Sahabat Nabi Muhammad Saw Umar bin Khatab menjawab "Aku tidak memiliki keinginan apapun melebihi hal itu, ketika aku meninggal dan kau membawaku untuk dikuburkan, tanyakan kepada Aisyiah R.a lagi, mungkin karena statusku dia keberatan menolak permintaanku, tanyakan dia lagi dan jika dia setuju, maka kuburkan aku disana, namun jika dia tidak setuju kuburkan aku di pemakaman umat muslim".
Beberapa hari setelah peristiwa penikaman itu Umar bin Khatab pun meninggal dunia dan menyisakan duka mendalam dikalangan umat muslim saat itu, setidaknya kematian sahabat nabi Muhammad Saw ini tidak melalui proses yang sangat keji dan tragis, mungkin kesedihan tidak akan bersarang di dalam dada para keluarga dan kaum muslimin.
Bagaimanapun kondisi Islam pada masa sepeninggalan Umar bin Khatab saat itu, dapat dikatakan bahwa Islam telah mencapai kegemilangan dan ini tidak dapat dilepaskan dari peran Umar bin Khatab. ini lah salah seorang masterpiece yang pernah dimiliki oleh Islam
Lalu pergilah Abdullah ibn Umar R.a, dia mengetuk pintu rumah Aisyiah R.a kemudian masuk. ternyata ketika dia masuk menemukan Aisyiah R.a sedang menangis, dan dia memberikan salam padanya kemudian bertanya kepada Aisyiah R.a "Ayahku menyuruhku menanyakan kepada mu apakah beliau boleh dikuburkan di sebelah Rasulullah Saw dan Abu Bakar R.a, apakah engkau mengizinkannya?".
Aisyiah R.a berkat "Aku sudah memesan tempat itu untuk diriku, karena Rasulullah Saw adalah suamiku dan Abu Bakar adalah Ayahku, tapi aku akan memberikannya kepada Umar". dan riwayatnya menyebutkan ketika Abdullah datang, Umar sedang berbaring dan dia berkata "dudukan Aku." kemudian mereka mendudukannya, lalu Abdullah memasuki ruangannya dan berkata " Wahai Ayahku, Keinginanmu dikabulkan oleh Aisyiah R.a".
Kemudian Sahabat Nabi Muhammad Saw Umar bin Khatab menjawab "Aku tidak memiliki keinginan apapun melebihi hal itu, ketika aku meninggal dan kau membawaku untuk dikuburkan, tanyakan kepada Aisyiah R.a lagi, mungkin karena statusku dia keberatan menolak permintaanku, tanyakan dia lagi dan jika dia setuju, maka kuburkan aku disana, namun jika dia tidak setuju kuburkan aku di pemakaman umat muslim".
Beberapa hari setelah peristiwa penikaman itu Umar bin Khatab pun meninggal dunia dan menyisakan duka mendalam dikalangan umat muslim saat itu, setidaknya kematian sahabat nabi Muhammad Saw ini tidak melalui proses yang sangat keji dan tragis, mungkin kesedihan tidak akan bersarang di dalam dada para keluarga dan kaum muslimin.
Bagaimanapun kondisi Islam pada masa sepeninggalan Umar bin Khatab saat itu, dapat dikatakan bahwa Islam telah mencapai kegemilangan dan ini tidak dapat dilepaskan dari peran Umar bin Khatab. ini lah salah seorang masterpiece yang pernah dimiliki oleh Islam
pada masa itu.
Setelah Umar bin Khatab Meninggal Dunia Kepemimpinan di alihkan kepada Utsman bin Affan, karena pada saat umar dalam keadaan sakit beliau sempat mengumpulkan para Sahabat Nabi Muhammad Saw yang lain untuk memilih penganti beliau, saat itu yang berkumpul adalah Talhah bin ubaidillah, Ustman bin affan, Ali bin Abuthalib, dan beberapa orang sahabat lainnya. Dari hasil pertemuan itu terpilihlah Utsman bin affan sebagai pengganti Umar setelah umar meninggal dunia.
Setelah Umar bin Khatab Meninggal Dunia Kepemimpinan di alihkan kepada Utsman bin Affan, karena pada saat umar dalam keadaan sakit beliau sempat mengumpulkan para Sahabat Nabi Muhammad Saw yang lain untuk memilih penganti beliau, saat itu yang berkumpul adalah Talhah bin ubaidillah, Ustman bin affan, Ali bin Abuthalib, dan beberapa orang sahabat lainnya. Dari hasil pertemuan itu terpilihlah Utsman bin affan sebagai pengganti Umar setelah umar meninggal dunia.
Demikain lah kisah wafatnya Khalifah Umar Bin Khatab R.a, semoga bahasan kali ini dapat menjadi pelajaran berharga untuk kita semua, semoga dengan membaca kisah ini dapat meningkatkan kecintaan kita kepada para sahabat nabi Muhammad saw .
Sampai jumpa pada bahasan selanjutnya dan semoga Allah Swt senantiasa memberikan umur yang panjang dan kesehatan agar kita dapat terus belajar dan memperdalam pengetahuan kita tentang sejarah islam sebagai motivasi dan kebanggaan kita sebagai umat Islam.
Sampai jumpa pada bahasan selanjutnya dan semoga Allah Swt senantiasa memberikan umur yang panjang dan kesehatan agar kita dapat terus belajar dan memperdalam pengetahuan kita tentang sejarah islam sebagai motivasi dan kebanggaan kita sebagai umat Islam.
BERLANGGANAN ARTIKEL BLOG INI
1 komentar:
Click here for komentarTerima Kasih atas artikelnya sangat bermanfaat ni bagi saya.!
Sekalian Numpang Link : Obat Tradisional Astigmatisma atau Mata Silinder
ConversionConversion EmoticonEmoticon